Bulan Pebruari
sebentar lagi tiba menggantikan bulan Januari. Beberapa tempat perbelanjaan,
hotel, dan rumah makan menata ulang dekorasi hiasan untuk “menyambut” bulan yang
dianggap penuh kasih sayang. Hiasannya berupa boneka warna merah muda berbentuk
cinta dan beruang imut. Boneka itu ditata sedemikian rupa ditambah boneka
cupid, berupa anak kecil yang menarik busur panah cinta agar indah dilihat.
Bila mengunjungi
pusat perbelanjaan di bulan Pebruari, Anda akan mendengar lagu bernapaskan
“kasih sayang” dan ungkapan cinta. Karyawan toko memajang cokelat batangan dan
seikat bunga mawar yang diletakkan di meja kasir. Menggoda pengunjung untuk
membeli paket spesial yang diberikan kepada si pujaan hati di tanggal 14
Pebruari. Ya, penganan cokelat dan bunga mawar identik diberikan kepada orang
spesial di hati pada 14 Pebruari.
SEJARAH PERAYAAN HARI VALENTINE
Mengapa remaja yang
dimabuk asmara tidak ingin melewatkan tanggal 14 Pebruari bersama pacar? Mengutip
situs wikpedia, budaya perayaan hari valentine tidak terlepas konon dari
kegigihan St. Valentinus yang nekad menikahkan pasangan di gereja pada 14
Pebruari. Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo
Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka. Padahal penguasa saat itu
melarang pemuda menikah. Akibatnya St. Valentino dihukum mati. Maka dari itu,
orang nasrani Eropa mengabadikan peristiwa tersebut dengan cara memberikan
cokelat, boneka, atau bunga kepada belahan jiwanya pada 14 Pebruari sebagai ekspresi kasih sayang.
Wabah merayakan
hari valentine sudah menyebar ke seluruh dunia melalui teknologi informasi.
Tidak hanya kaum non muslim saja yang merayakan hari yang dianggap kasih
sayang. Remaja muslim banyak juga yang terkena virus merah jambu. Mereka ikut
membeli cokelat, bunga, dan boneka yang diberikan kepada sang pacar.
Tidak hanya itu,
ada beberapa pasangan yang membeli alat kontrasepsi dari karet. Banyak media
massa yang melaporkan permintaan kondom meningkat menjelang hari valentine.
Bahkan ada apotek yang sampai kehabisan stok kondom. Mereka memesan kamar di
hotel untuk “meminta bukti” seberapa besar cintanya kepada pasangan dengan
melakukan hubungan seksual sebelum resmi menikah. Tindakan mereka yang
melakukan hubungan intim sebelum menikah di kamar hotel untuk merayakan hari
valentine, dianggap hal lumrah.
Mereka tidak
takut si pacar hamil karena merasa terlindung alat kontrasepsi “pengaman dari
karet”. Budaya malu tidak perawan dan perjaka mulai terkikis. Media massa
memborbadir tulisan tidak perawan sebelum menikah merupakan pilihan dan hak
wanita. Tidak perlu menunggu malam pertama usai akad nikah untuk melakukan
hubungan seks. Seharusnya wanita boleh melakukan hubungan seks setelah dinikahkan
oleh walinya di hadapan penghulu, keluarga, dan undangan. Agar ada kejelasan
siapa ayah dari bayi yang dikandung ibu hamil tersebut.
HARAM MERAYAKAN HARI VALENTINE
Islam melarang
kaumnya mengikuti budaya kafir seperti ikut merayakan hari valentine. “Barang
siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (Hadist riwayat
Abu Dawud). Maka dari itu Islam melarang kaumnya ikut merayakan valentine.
Pacaran hukumnya haram bila dilakukan sebelum menikah karena setan berusaha
menggoda manusia yang berduaan untuk berbuat zina.
Allah berfirman
dalam surat Al Isra (17:32) “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” Ayat
diatas mengingatkan para muslim menjauhi zina. Mulai zina mata seperti melihat
lawan jenis dengan penuh nafsu dan melihat film biru. Zina tangan seperti
memegang lawan jenis yang bukan muhrimnya. Hingga zina farji yaitu melakukan
hubungan seksual sebelum sah sebagai suami isteri.
Remaja muslim
mulai sekarang katakan haram ikut merayakan hari valentine. Ungkapan kasih
sayang tidak hanya ditujukan untuk pacar, tapi lebih utama diberikan untuk
orang tua, saudara, tetangga, dan teman. Kasih sayang sangat lucu apabila hanya
disampaikan sehari dalam setahun yaitu saat merayakan hari valentine saja.
Seharusnya ungkapan kasih sayang diberikan setiap saat sepanjang tahun tidak
menunggu hari valentine tiba.
Mojokerto, 16 Januari 2015
*Penulis
merupakan guru Muatan Lokal Mata Pelajaran Karya Tulis MA Unggulan Darul Falah
Jerukmacan Mojokerto. Alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Negeri Surabaya. Email: ardhimawardi@gmail.com, www.facebook.com/kholiedmawardi, twitter.com@kholiedmawardi, www.ardhijournalist.blogspot.com, www.kompasiana.com/kholiedmawardi
No comments:
Post a Comment