Thursday 1 January 2009

ANAK LOGAM MENCARI RECEH BERTARUH NYAWA

Sekumpulan bocah berkulit legam berteriak pada penumpang yang memasuki kapal ferry di dermaga III pelabuhan Indonesia Ferry Ketapang, Banyuwangi, Jatim.

Anak logam minta diberi uang receh dari pantai. Ya mereka akan mencari uang logam yang dilempar penumpang dari atas kapal.

Pekerjaan menantang maut namun, tetap dilakoni oleh pencari uang sambil menyelam di pantai.

Sain (10) satu diantara anak logam telah menekuni pekerjaan ini lebih dari tiga tahun.

Alasan dia memungut rupiah di sebelah barat kapal dari uang yang "dibuang" penumpang untuk biaya sekolah.

"Uang hasil mencari uang logam yang dilempar penumpang untuk biaya sekolah. Bapak jadi pengurus bus di pelabuhan Ketapang," katanya.

Sain menjadi anak logam setelah pulang dari sekolah. "Jadi pencari logam jam 12 siang hingga jam 17 siang. Kalau Minggu dan hari libur nasional 'melaut' jam 6 pagi hingga jam 3 sore," kata siswa SDN 1 Ketapang ini.

Rafli (12) seperti Sain yang jadi anak logam untuk biaya sekolah. "Rata-rata sehari dapat Rp25 ribu," katanya.

Sedangkan Zulfan (10) menjadi anak logam untuk jajan makanan. Pasalnya Zulfan lebih beruntung ayahnya tentara AL. "Ayahku tahu anaknya jadi anak logam, yang penting hati-hati," kata bocah yang baru sebulan jadi pemburu logam.

Anak-anak logam tahu resiko pekerjaan ini. Beberapa waktu lalu pernah ada anak logam meninggal terjepit baling-baling kapal. "Ya kami sudah tahu ada korban terjepit baling-baling kapal. Semua pekerjaan ada resikonya," kata Zulfan.

Manager Operasi pelabuhan Indonesia Ferry Ketapang Saharudin Koto, mengatakan, sudah melarang anak logam mencari rupiah. "Tapi mereka tidak bisa dicegah, uangnya untuk biaya sekolah. Serta mereka masuk areal pelabuhan dengan berenang dari rumahnya yang dekat pelabuhan," katanya.

Anak logam tidak tahu kapan berhenti mengais uang logam yang dibuang penumpang. Sehari dapat Rp25 ribu jadi magnet anak pantai menyelam ambil uang. ***7***

No comments: